Minggu, 05 Mei 2013

Gerakan Sadar Wakaf 2013


Tegakkan Gerakan Sadar Wakaf 2013
Ummat Islam di Indonesia merupakan ummat yang memiliki penganut agama yang dominan dari ummat beragama lainnya. Agama Islam sendiri merupakan suatu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw., yang memiliki tiga pilar utama yang dikatakan dengan iman, Islam dan ihsan. Dengan iman diarahkan manusia agar mempercayai rukun iman yang enam, percaya kepada Allah, Rasul, Malaikat, Hari Akhirat, dan percaya kepada qadar baik dan
buruk semua dari Allah. Sedangkan Islam adalah mengikrarkan dengan lisan, mengiktiqadkan dengan hati sanubari serta mengamalkan seluruh perintah Allah serta meninggalkan larangan-Nya. Sedangkan ihsan juga merupakan konsep inti agama Islam yang tidak hanya saja berupa penghambaan diri semata kepada Allah sang pencipta tetapi ihsan memiliki konsep hablun min an-nas, yaitu hubungan antar sesama manusia secara horizontal dan juga memperhatikan hubungan dengan alam sekitar. Oleh karena itulah salah satu langkah dalam membangun hablun min an-nas adalah dengan membangun jiwa membantu antar sesama, dan di sinilah keadaaan wakaf diperbincangkan.
Dalam Hal Ini Kantor Urusan Agama Kecamatan Mutiara Timur bekerjsama dengan Penyuluh Agama Islam Fungsional Kab. Pidie Jaya untuk menggalakkan semangat untuk berwakaf melalui Program Sadar Wakaf 2013, dalam brosur singkat akan kami uraikan sekilas gambaran tentang ketentuan wakaf .

1.    Pengertian Wakaf
Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang bererti “al-Habs”. Ia merupakan kata yang berbentuk masdar (infinitive noun) yang pada dasarnya berarti menahan, berhenti, atau diam. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu (Ibnu Manzhur: 9/359).
Sebagai satu istilah dalam syariah Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa‘ah) (al-Jurjani: 328). Sedangkan dalam buku-buku fiqh,  Dalam Mazhab  Syafi‘iyah, Wakaf diartikan dengan menahan harta yang bisa memberi manfaat serta kekal materi bendanya (al-‘ain) dengan cara memutuskan hak pengelolaan yang dimiliki oleh Wakif untuk diserahkan kepada Nazhir yang dibolehkan oleh syariah (al-Syarbini: 2/376). Golongan ini mensyaratkan harta yang diwakafkan harus harta yang kekal materi bendanya (al-‘ain) dengan artian harta yang tidak mudah rusak atau musnah serta dapat diambil manfaatnya secara berterusan (al-Syairazi: 1/575).

2.    Dasar Hukum Wakaf

A.  Menurut Al Quran
Surat Al-Hajj ayat : 77
Artinya : “…….dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan “(Q.S Al-Hajj : 77)

B.   Menurut Hadist
Hadis riwayat Bukhari Muslim dari Ibnu `Umar r.a. yaitu perintah Nabi kepada `Umar untuk mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar:
Artinya :"Dari Ibn `Umar berkata: `Umar memperoleh tanah di Khaibar lalu ia pergi menghadap nabi saw untuk mendapat perintah atas hartanya tersebut. Ketika telah menghadap nabi ia mengatakan: Wahai Rasulullah, aku memperoleh tanah di Khaibar,  Saya belum pernah mendapat harta yang paling saya kagumi seperti itu, apa perintahmu untukku atas harta tersebut? Nabi menjawab: "apabila engkau mau, 'tahanlah' asalnya dan sedekahkan hasilnya"...

C.  Hukum Positif Indonesia
1.      Undang-Undang No. 41 Tahun 2004.
2.      Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006

3.    Ketentuan Wakaf
a.      Rukun Wakaf
Rukun Wakaf Ada empat rukun yang mesti dipenuhi dalam berwakaf. Pertama, orang yang berwakaf (al-waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi). Keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighah).
b.      Syarat Wakaf
Syarat-syarat orang yang berwakaf (al-waqif)Syarat-syarat al-waqif ada empat, pertama orang yang berwakaf ini mestilah memiliki secara penuh harta itu, Kedua dia mestilah orang yang berakal, Ketiga dia mestilah baligh. Dan keempat dia mestilah orang yang mampu bertindak secara hukum (rasyid).
Syarat-syarat harta yang diwakafkan, pertama barang yang diwakafkan itu mestilah barang yang berharga Kedua, harta yang diwakafkan itu mestilah diketahui kadarnya Ketiga, harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif). Keempat, harta itu mestilah berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain .
Syarat-syarat orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih) Dari segi klasifikasinya orang yang menerima wakaf ini ada dua macam, pertama tertentu (mu’ayyan) dan tidak tertentu (ghaira mu’ayyan).
Syarat-syarat Shigah Berkaitan dengan isi ucapan (sighah) perlu ada beberapa syarat. Pertama, ucapan itu mestilah mengandungi kata-kata yang Menunjukkan kekalnya (ta’bid). Kedua, ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), Ketiga, ucapan itu bersifat pasti. Keempat, ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan..
4.      Jenis Harta Yang Diwakafkan
1. Benda Tidak Bergerak
a.     hak atas tanah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan baik yang sudah maupun yang belum terdaftar;
b.     bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a;
c.      tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;
d.     hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
e.     benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan prinsip syariah dan Peraturan Perundang-undangan.

Hak atas tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari:
a.     hak milik atas tanah baik yang sudah atau belum terdaftar;
b.     hak guna bangunan, hak guna usaha atau hak pakai di atas tanah negara;
c.     hak guna bangunan atau hak pakai di atas hak pengelolaan atau hak milik wajib mendapat izin tertulis pemegang hak pengelolaan atau hak milik;
d.     hak milik atas satuan rumah susun.

2. Benda Bergerak Selain Uang
Benda bergerak karena sifatnya yang dapat diwakafkan meliputi:
a.    kapal;
b.    pesawat terbang;
c.     kendanaan bermotor;
d.    mesin atau peralatan industri yang tidak tertancap pada bangunan;
e.    logam dan batu mulia; dan/atau
f.     benda lainnya yang tergolong sebagai benda bergerak karena sifatnya dan memiliki manfaat jangka panjang.
3. Benda Bergerak Berupa Uang
a.  Wakaf uang yang dapat diwakafkan adalah mata uang rupiah.
b. Dalam hal uang yang akan diwakafkan masih dalam mata uang asing, maka harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam rupiah.

5.      Hikmah Wakaf

Hikmah wakaf yang dapat diidenfikasi antara lain:
1)   Membuka jalan ke arah ibadah kepada Allah swt.
2)   Merealisasikan minat orang beriman yang suka memberi wakaf dan berlumba-lumba dalam amal kebajikan dan mengharapkan pahala.
3)   Memberi pahala yang berkesinambungan kepada pewakaf selepas kematian selama harta wakaf tersebut berkekalan.
4)   Untuk kebaikan Islam, seperti membangun masjid, surau, tanah perkuburan dan sebagainya.
5)   Membantu mengurangkan beban orang fakir dan miskin serta anak yatim
Dengan menunaikan ibadah wakaf akan memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial yang positif dan dinamis penuh rasa tanggung jawab sosial, terhindar dari pengaruh paham negatif seperti kapitalisme yang membawa pada sikap individualistic, egoistic, dan komunisme yang menghasut golongan rakyat kecil dengan orang-orang kaya dan pemerintah. Karenanya, prinsip dasar wakaf yang bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial merupakan implementasi dari sistem ekonomi yang mendorong dan mengakui hak milik individu dan masyarakat secara seimbang. Konsep keadilan dalam Islam mengajarkan agar manusia menyadari sedalam­ dalamnya bahwa Allah Maha Adil terhadap seluruh makhluk­-Nya.


0 komentar: